Tagged: Falsafah Angkola, Falsafah dan sistem kemasyarakatan masyarakat Angkola, Falsafah dan sistem kemasyarakatan masyarakat Batak, Falsafah dan sistem kemasyarakatan masyarakat Karo, Falsafah dan sistem kemasyarakatan masyarakat Mandailing, Falsafah dan sistem kemasyarakatan masyarakat Pakpak, Falsafah dan sistem kemasyarakatan masyarakat Simalungun, Falsafah dan sistem kemasyarakatan masyarakat Toba, Falsafah Karo, Falsafah Mandailing, Falsafah Pakpak, Falsafah Simalungun, Falsafah Toba, Falsafat Batak
This topic contains 0 replies, has 1 voice, and was last updated by Putra Batak 5 years, 1 month ago.
-
Author
Posts
-
Berikut Falsafah dan sistem kemasyarakatan Dalihan Na Tolu/Tolu Sahundulan/Rakut Sitelu/Daliken Sitelu/Lima saodoran yang dikutip dari http://www.wikipedia.org dan http://www.Simalungunonline.com.
[wptab name=’Angkola’]
Dalian Na Tolu:
• Hormat Marmora
• Manat Markahanggi
• Elek Maranak Boru[/wptab]
[wptab name=’Karo’]
Rakut Sitelu:
• Nembah Man Kalimbubu
• Mehamat Man Sembuyak
• Nami-nami Man Anak Beru[/wptab]
[wptab name=’Mandailing’]
Dalian Na Tolu :
• Hormat Marmora
• Manat Markahanggi
• Elek Maranak Boru[/wptab]
[wptab name=’Pakpak’]
Daliken Sitelu:
• Sembah Merkula-kula
• Manat Merdengan Tubuh
• Elek Marberru[/wptab]
[wptab name=’Simalungun’]
Tolu Sahundulan Lima Saodoraan:
• Martondong Ningon Hormat, Sombah
• Marsanina Ningon Pakkei, Manat
• Marboru Ningon Elek, Pakkei
• Tondong ni tondong ialah pihak besan
• Boru ni boru atau boru mintori yaitu pihak anak gadis dari pengambil anak gadis.[/wptab]
[wptab name=’Toba’]
Dalian Na Tolu:
• Somba Marhula-hula
• Manat Mardongan Tubu
• Elek Marboru[/wptab][end_wptabset]Symbol: Dalihan Na Tolu/Tolu Sahundulan/Rakut Sitelu/Daliken Sitelu/Lima saodoran (Photo: gobatak.com) Keterangan:
Hulahula/Mora/Tondong/Kalimbubu/Kula-Kula adalah pihak keluarga dari isteri. Hula-hula ini menempati posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat-istiadat Batak (semua sub-suku Batak) sehingga kepada semua orang Batak dipesankan harus hormat kepada Hulahula (Somba marhula-hula).
Dongan Tubu/Hahanggi/Sanina/Sembuyak/Dengan Tubuh disebut juga Dongan Sabutuha (Toba) adalah saudara laki-laki satu marga. Arti harfiahnya lahir dari perut yang sama. Mereka ini seperti batang pohon yang saling berdekatan, saling menopang, walaupun karena saking dekatnya kadang-kadang saling gesek. Namun, pertikaian tidak membuat hubungan satu marga bisa terpisah. Diumpamakan seperti air yang dibelah dengan pisau, kendati dibelah tetapi tetap bersatu. Namun demikian kepada semua orang Batak (berbudaya Batak) dipesankan harus bijaksana kepada saudara semarga. Diistilahkan, manat mardongan tubu.
Boru/Anak Boru/Anak Beru adalah pihak keluarga yang mengambil isteri dari suatu marga (keluarga lain). Boru ini menempati posisi paling rendah sebagai ‘parhobas’ atau pelayan, baik dalam pergaulan sehari-hari maupun (terutama) dalam setiap upacara adat. Namun walaupun berfungsi sebagai pelayan bukan berarti bisa diperlakukan dengan semena-mena. Melainkan pihak boru harus diambil hatinya, dibujuk, diistilahkan: Elek marboru.
Untuk Batak yang Setara - Serasa - SelarasMencoba Mencari dan Mengungkap faktaMari Satukan BatakBatak: Blog - Forum - Jejaring Sosial -
Author
Posts
You must be logged in to reply to this topic.