Sidang/Rapat/Pengadilan Adat Batak: Senen 10-Maret-1924
SALINAN Rapat adat Luak Angkola dan Sipirok Batang Toru yang bersidang pada hari Senen 10-3-1924 di kantor besar Padang Sidimpuan yang dihadiri oleh raja-raja kepala-kepala kuria kepala-kepala kampong, buat mamariksa pengaduan perempuan:
Nama: Sinaimat dan Siti Amin.

Mendakwa: kepada Batara Sodogoron, ketiganya mereka itu orang kampung Simatoir, kuria Batunadua Yaitu:
- Magaraja Enda, kepala-kepala kuria Muaratais, Voorzitter (Ketua) dan Leden (Anggota):
- Sutan Kumala, kepala-kepala kuria Sayurmatinggi
- Partuan Soriguna, kepala-kepala kuria Pijor Koling
- Gorga Pinajungan, kepala-kepala kuria Losungbatu
- Baginda Raja, kepala-kepala kuria Batunadua
- Sutan Dilawet, kepala-kepala kuria Baringin
- Sutan Barumun, kepala-kepala kuria Marancar
- Sutan Lubuk Raja, kepala-kepala kuria Simapil-apil
- Sutan Panusunan, kepala-kepala kuria Batangtoru
- Baginda Kali Jungjung, kepala-kepala kuria Pintupadang
- Partuan Natigor Soankupon, kepala-kepala kuria Sipirok
- Tuongku Sutan Mareden, kepala-kepala kuria Hutarimbaru
- Sutan Mananalom, kepala-kepala kampong Joring
- Sutan Naga, kepala-kepala kampong Nompang
- Haji Abdullatip, kepala-kepala kampong Hoctapadang
- Baginda Manobing, kèpala kampong Sabungan Julu
- Mangaraja Sodogoron, kepala-kepala kampong Tinjoman
- Baginda Subang, kepala-kepala kampong Rimbasoping
- Baginda Sinomba, kepala-kepala kampong Siamporik
- Ja Rendo, kepala-kepala kampong Tolang Julu
- Mangaraja Sodogoron, kepala-kepala kampong Tahalak
- Sutan Josia Diapari, kepala-kepala kampong Bungabondar
- Sutan Parahum, kepala-kepala kampong Situmba
- Baginda Soripada, kepala-kepala kampong Parandolok
- Ja Laut, kepala-kepala kampong Partihaman
- Baginda Sinomba, kepala-kepala kampong Nopa
- Sutan Diatas, kepala-kepala kampong Sialagundi,
Sesudah rapat bersidang terus dibacakan surat pengaduan perempuan nama Sinaimat dan Siti Amin dimuka yang terdakwa Batara Sodogoron; serta rapat minta supaya Batara Sodogoron jawab.
Jawab Batara Sodogoron: “betul itu sawah yang 13 bunbun tersebut di huruf a, b dan c dan 67 batang kelapa serta 9 ekor kerbou; pusaka dari saya punya saudara mandiang Mangaraja Batubola, ada ditangan saya, dan betul saya tidak kasi kepada Sinaimat dan Siti Amin, sebabnya atas dua perkara.
Pertama :
Kira-kira 4 bulan lamanya sesudah meninggal saya punya saudara Mangaraja Batubola, saya sudah kumpulkan saya punya anak boru dan orang patut2 di kampung Simatoir, menurut sepanjang adat, supaya saya berkawin dengan Sinaimat maka perkawinan itu Sinaimat tidak kabulkan.
Kedoea:
Kemudian dari itu Sinaimat sudah curi 6 ekor jawi, dia jual ka Parsorminan, kuria Baringin, tempo saya sudah mengatahui hal ini terus saya sendiri kejar itu jawi saya bawak kembali ka Simatoir akhirnya ini jawi saya beli sendiri dan harganya, saya kepada barang2 Siduria perempuan anak kandung saudara saya mandiang Mangaraja Batubola.”
Rapat tanya kepada Sinaimat: “apa betul seperti yang diterangkan Batara Sodogoron itu?
Jawab Sinaimat: “betul saya tidak terima permintaannya buat kawin dengan dianya, sebab usiat mandiang laki saya, bahwa saya tinggal sabar saya, jangan kawin lagi kepada orang lain, dan saya pelihara saya kepada anak2 kami yang tinggal, dan segala harta nantersabut dalam rekest saya itu, saya dan anak2 saya yang punya. Dari jawi yang anam ekor tersebut; saya tidak mahu jual sebetulnya akan saya pitaruhkan kepada saya punya kamanakan nama Si Sutan di kampung Parsorminan, dan akhirnya betul juga kajadian seperti yang sudah diterangkan Batara Sodogoron diatas ini.”
Rapat tanyah lagi kapada Batara Sodogoron: “Apa ada lagi perbuatan Sinaimat yang melanggar sepanjang adat, seperti durhaka kapada dirinya (zina), atau mencari akal maksud akan mailangkan harta tersebut diatas, yang lain dari pada yang sudah diterangkannya diatas ini?”
Jawah Batara Sodogoron: “Tidak”. Dengan kasukaan Simendakwa dan Siterdakwa minta supaya perkaranya diputus, sebab tidak ada lagi yang akan diterangkan.
Timbangan rapat: Dengan pengakuan simendakwa dan siterdakwa syah 13 bunbun sawab, 67 batang kelapa dan 9 ekor kerbau, kepunyaan mandiang Mangaraja Batubola saudara dari Batara Sodogoron, laki dari Sinaimat, bapa kandung dari Siti Amin, nyatalah menurut sepanjang adat yang Sinaimat dan Siti Amin dan sagala harta tersebut hak kepada Batara Sodogoron, sebab dia waris, terang dalam pameriksaan ini belum ada suatu sebab yang Sinaimat boleh dipisahkan daripada hak waris Batara Sodogoron, sebab itu maka wajiblah Batara Sodogoron menanggung kawajipah dan memelihara serta memenuhi keperluannya yang patut atas bini saudaranya nama Sinaimat dan anak saudaranya Siti Amin, salama belum kawin atau mati, seperti parapatah orang Batak „Mamake mangolu, manenom mate”.
Kaputusan Rapat:
Dari 13 bunbun sawah, 67 batang kelapa dan 9 ekor kerbau, ialah batara Sodogoron musti serahkan kapada Sinaimat dan Siti Amin, salama Siti Amin belum kawin, kalau nanti Siti Amin sudah kawin atau mati sebelum kawin, itu harta tersebut dibagi 3, dua bagi kembali kapada Batara Sodogoron dan 1 bagi tinggal hak oleh Sinaimat, buat belanya seumur hidupnya, kalau Sinaimat mati atau kawin kapada orang lain itu harta yang kembali kapada Batara Sodogoron, pun kalau Sinaimat mati sabalum Siti Amin kawin, Siti Amin dan sakalian harta tersebut kembali kapada Batara Sodogoron dan Siti Amin dia pilihara seperti anak kandungnya. Tantang sawah yang 13 bunbun dan 67 batang kelapa Sinaimat dan Siti Amin tidak boleh jual atau gadekan kapada orang lain. Tetapi dari 9 ekor kerbau kalau Sinaimat dan Siti Amin sudah sepakat mau jual, buat sakadar keperluannya, kepada yang sepatutnya, boleh mereka itu jual, Batara Sodogoron tidak boleh tahan.
Padangsidempuan, haribulan seperti diatas.
Oleh Voorzitter (Ketua) tersebut. (w.g.) Mangaraja Enda.
Sumber: MEDEDEELINGEN SERIE B No. 6: Nota omtrent de inlandske rektsgemeenskappen in het gewest Tapanuli, Penerbit: Koninklijke Bibliotheek -1929